***
Pembahasan kali ini, mungkin sedikit pasaran. tapi, saya akan membawakannya dengan gaya bahasa saya sendiri. semoga bisa diterima dan dibaca dan ditangisi.
1. Kepercayaan:
Kepercayaan itu memang barang pecah, kesenggol dikit aja udah pecah apa lagi jatuh dan membentuk seperti semula itu gak akan mudah dan sangan susah.
#LDR itu memang pentingnya di kepercayaan, kalau sudah dirusak. susah buat percaya lagi, kalaupun percaya pasti tetep ragu, prosesnya panjang untuk membuat dia percaya kembali dengan apa yang sudah dihancurkan.
Merusak kerpercayaan, sama saja memberi dia kekecewaan yang akan mempertimbangkan dia akan yakin(lagi) atau enggak sama kamu.
Kalau kepercayaan yang dia kasih dan kamu rusak begitu aja, apa dia tetap yakin sama kamu? Kalau kepercayaan yang dia kasih dan kamu rusak begitu aja, apa kamu bener-bener bisa ngeyakinin dia lagi? gak mudah bro.
Merujuk dia buat percaya lagi sama kamu itu emang gampang, tapi yang namanya trauma ya tetep trauma. kalaupun dia bisa percaya lagi sama kamu, apa dia bisa menghilangkan kekecewaan yang kamu bikin ke dia, gak mudah. Simple-nya, kepercayaan yang dia kasih ke kamu itu dijaga, bukan dirusak. Masalah kepercayaan memang masalah yang genting, karena emang sensitif banget, makanya bener-bener hati-hati menjaganya.
2. Komunikasi:
#LDR itu bukan masalah berjauhan dengan pacar dan masalah percaya aja, di samping itu butuh sebuah komunikasi untuk menjaga agar percaya itu tetap ada. Masalah komunikasi, semua hubungan juga butuh, tapi #LDR lebih dari itu.
Komunikasi ada agar tidak ada kehawatiran secara berlebihan. Coba kalau komunikasi rutin kamu kasih kabar dia kayak jadwal makan, mungkin dia enggak seprotective saat kamu enggak ada kabar, bahkan kalau enggak ada kabar sama sekali. terkecuali dengan orang yang punya pacar di asrama, ya mereka punya keterbatasan di situ, mereka tidak diperbolehkan memegang alat komunikasi hape. kalaupun bisa ya sembunyi-sembunyi.
Komunikasi enggak ada ya sering terjadi kesalah pahaman bahkan berantem, ya kamu bisa ngerti dalam situasi berjauhan dan enggak ada kabar? dia bisa yakin dan kamu tahu efeknya gak akan baik dengan hubungan kamu. #LDR itu butuh komunikasi, bukan cuek-cuekan. Dan harus benar-benar memanfaatkan teknologi yang ada, apa lagi Sekarang teknologi udah semakin canggih, dan enggak ada yang menghalangi untuk tidak berkomunikasi dengan pacar. justru punya pacar yang jauh itu menuntut kita untuk tidak gaptek, melek teknologi, melek promo tiket pesawat, melek promo paket internet, nelpon dan sms.
sekarang banyak penerbangan yang nyediain paket murah penerbangan(yang bagian ini harus pinter-pinter nabung), banyak paket murah internet untuk mempermudah komunikasi. bukankah anak #LDR sangat membutuhkan itu?
Komunikasi itu mempengaruhi hubungan, karena komunikasi yang bisa putus tidak menutup kemungkinan hubungan juga, makanya dirawat yaa yang baik komunikasinya sama pacar.
Masalahnya, komunikasi itu cuma butuh niat kok, ngabarin semenit bisa kan dari pada main game yg beberapa jam. Karena setiap komunikasi yang berkurang tidak menutup kemungkinan mengurangi rasa percaya dia terhadap kamu mungkin juga cintanya.
3. Sabar Nunggu:
#LDR selain butuh kepercayaan dan komunikasi, satu lagi yang paling penting dan itu sabar nunggu pacar yang jauh di sana. #LDR itu otomatis terpisah dari satu sama lain, siapa yang akan dateng ke tempat pacar yang pasti salah satunya harus bersabar.
Sabar itu enggak ada batasnya, yang ngebatesin diri dari rasa sabar itu ya kamu, udah resiko LDR untuk nunggu. Kalau enggak mau nunggu pacar yang jauh di sana. kenapa mau memulai #LDR? karena sayang? sayang aja gak cukup untuk menjalani hubungan jarak jauh. Kalau udah #LDR, dan nyesel kenapa harus ada kegiatan nunggu pacar. yaa jangan memulai LDR, atau sekalian di akhiri.
Dari pada diterusin #LDR yang intinya kamu enggak mau nunggu pacar jauh. ngapain juga, yang ada kerjaan nunggu sambil ngeluh. Sabar itu penting dia yang mengajarkan kamu kedewasaan, kalau kamu enggak bersabar ya kamu gak jauh beda sama anak kecil.
Kalau kamu gak mau sabar nunggu dia yang jauh di sana? kenapa mau #LDR? karena sayang? sayang kok enggak mau nunggu?
Kamu sayang kan sama aku? | sayang lah, banget | loh terus ngapain ngeluh dan gak sabar nungguin aku? | hmmm.. Tapi kan nunggunya kelamaan? | loh, emang yg kamu tunggu siapa? | pacar. | sayang enggak? | sayang banget | ngapain ngeluh. Sabar itu enggak ada tapi-tapian, dikira singgkong dibikin tapi. #ItuTapeBego.
Yang namanya bersabar enggak ada alasan untuk tidak melakukannya, yang gak mau bersabar ya childishnya masih kebangetan. Ngeluh karena kelamaan nunggu pacar di sana, itu udah ketauan banget, kalo kamu bener-bener gak ikhlas nunggu dia dan gak tulus menjalani hubungan jarak jauh. Sabar itu tanda cinta, kalo dia gak sabar emang udah gak cinta. kalo dia kehabisan rasa sabar sama juga dengan cintanya. sederhana. Sibuk, seharusnya siapa yang mengert? Seharusnya yang sibuk itu mengerti dengan pacar yang sedang nunggu kesibukannya dia. seharusnya inget dong yang menunggu dan dia lagi nahan kangen. Sibuk itu boleh kok, tapi harus inget juga siapa yang jauh di sana, ya pacar kamu. Kenapa dia bisa uring-uringan kemungkinan dia sedang iri dengan apa yang ada di sekitarnya dia cemburu dengan orang yang begitu mudahnya mendapatkan kasih sayang karena mereka berdekatan, setidaknya kamu kasih perhatian untuknya. Dia memang sedang menunggu kamu perhatian, dia gak sms karena takut ganggu kesibukan kamu dan takut kamu bakal marahin karena menganggu. Setidaknya dia sudah mengerti kesibukan kamu, masa kamu enggak bisa ngertiin kerinduannya."
"Romantis adalah ketika dia menyempatkan untuk memperhatikan pacarnya yg jauh di sana, disela-sela kesibukanya". Logis aja sih, masa seharian kamu gak sempet kasih kabar dia, sms gak nyampe lima menit kok. Gimana dia gak nethink. Dia itu pacar kamu, dan dia bukan pengemis perhatian, sadar dong.. *** Kamu belum ngabarin? Dan kamu lagi nunggu dia marah dulu? Dieman beberapa hari gitu? Nunggu dia kegebet orang? dan kemudian kamu menyesal. itu siklus pacaran yang BASI. Posisinya enak gak sih, nungguin orang yang sibuk, tapi yang ditunggu gak pernah peka? Dia ngerasa kamu berubah, karena memang kenyataanya seperti itu. Kamu sibuk, jarang perhatian.
Dulu pas diawal pacaran gitu gak? Kalo udah jauh, terus ada salah satu yangg jarang perhatian. Apa itu yang dinamakan saling sayang juga? Wajar aja kalo dia nethink, kamu jarang perhatiin. curiga itu manusiawi. coba intropeksi diri, kenapa dia bisa curiga sama kamu. "Jarang ngabarin itu sama aja kayak cari masalah. tapi, masalahnya itu-itu aja". Dia masih uring-uringan? Itu bukan karena childishnya dia. Tapi kamu yang sok gak peduli dengan keadaan dia di sana. Kamu nyuruh dia dewasa, apa kamu sudah dewasa dengan kesibukan kamu, apa kamu bisa meredamkan emosinya? Justru cuek.
Kamu yang belum bisa membagi mana kesibukan kamu dan mana seharusnya waktu untuk bisa mendengarkan dia cerita. Apa dia mengerti kamu? Dia sudah jauh mengerimu. Tapi, sebaliknya? Apa kamu sudah mengerti kerinduannya? "Kangen itu diciptakan bukan untuk sepihak, kalau sepihak untuk apa ada cinta?" Kamu kangen banget, dan dia sibuk banget. Itu sama-sama kebangetan. Kebangetan karena gak ada yang mau pengertian. Seperti ini yang dinamakan harapan? Betah gak sih dicuekin, disikapin dalam keadaan sok gak peduli, padahal kita di sini udah berharap lebih? dia itu pacar, wajar dong kalau berharap lebih, kalau enggak ada harapan, untuk apa ada cinta? Apa yang dilakukan di sini, semata-mata demi dia yang jauh di sana.
Bukan enggak ikhlas tapi sadar dong. berharap itu gak ada yang asik. Justru kehadiran cinta itu menumbuhkan berjuta harapan, kok semakin kesini jutaan harapan itu seperti tersapu ombak, Hilang. Bukan tidak mengerti, tapi kita belajar membatasi pengertian agar hati itu tidak semakin lelah dengan harapan hampa. Besarnya harapan karena ada cinta, besarnya cinta karena ada perhatian. Sedikit perhatian sedikitlah sudah harapan. Kamu itu bukan harapan hampa, semakin kesini kehampaan itu ada mengiringi ketidakpedulian kamu.
Harapan itu gak macem-macem kok, dan gak banyak. Cukup dengan perhatian dan peduli. Mudah yang susah, mudah dikatakan sangat susah dipraktekan. Belajar dari harapan hampa itu menyakitkan. Salah satunya kekecewaan. Kamu mau kasih itu ke aku? ***
Gimana? udah cukup bikin tenang, kalau udah tenang ya udah kalian tidur.
Komentar
Posting Komentar